Sabtu, 21 Agustus 2010

Esensi Seorang Isteri

Rumah tangga adalah sebuah taman surga yang dinikmati oleh suami-isteri dan anak-anak mereka, ia merupakan tempat bersenang-senang bagi suami-isteri dan sarana latihan bagi anak-anak untuk menjadi orang yang baik, sehingga nantinya dalam bermasyarakat dapat hidup dengan baik dan terhormat.
Isteri adalah tempat penenang bagi suami, tempat tambatan hatinya, tempat menumpahkan rahasianya dan mengadukan nasibnya, tempat menyemaikan benihnya, sekutu hidupnya, serta pengatur rumah tangganya, ibu dari anak-anaknya. Ia merupakan tiang rumah tangga yang teramat penting, karena ia menjadi sarana memuliakan anak-anak, karena ia menjadi tempat belajar anak-anaknya, tempat mereka mendapatkan warisan berbagai nilai dan sifat-sifat, tempat anak-anak membentuk emosinya, memperoleh pendidikan bakatnya dan bahasanya, tempat memperoleh banyak adat dan tradisinya, mengenal agamanya dan tempat memperoleh latihan bermasyarakat. Dengan kondisi seperti inilah, Islam menganjurkan agar seyogyanya memilih isteri yang shalehah dan menyatakannya sebagai perhiasan yang terbaik yang sepatutnya dicari dan diusahakan mendapatkannya dengan sungguh-sungguh.
Isteri Shalehah adalah seorang perempuan yang hidup mematuhi agama dengan baik, bersikap luhur, memperhatikan hak-hak suaminya dan memelihara anak-anaknya dengan baik. Sifat-sifat isteri seperti inilah yang sepatutnya diperhatikan oleh laki-laki.
Adapun sifat-sifat duniawi yang tidak mempunyai nilai baik, luhur dan utama, Islam memperingatkannya dan menyuruh menjauhinya. Memang kebanyakan laki-laki menyenangi perempuan yang berharta, cantik menarik, berkedudukan, bernasab tinggi atau nenek moyangnya terpandang tanpa memperhatikan lagi keluhuran akhlaknya dan baik buruknya pendidikannya. Sehingga perkawinannya hanya menghasilkan kepahitan dan berakhir dengan malapetaka dan kerugian. Rasulullah Saw., memberikan peringatan kepada kita semua:
من تزوج إمرأة لمالها لم يزده الله إلا فقرا, ومن تزوج إمرأة لنسبها لم يزده الله الا دناءة, ومن تزوج إمرأة ليغضبها بصره ويحصن فرجه, او يصل رحمه, بارك الله له فيها وبارك لها فيه. (أخرجه ابن حبان)
“Barang siapa menikah dengan perempuan karena hartanya, maka Allah Swt., malah akan menjadikannya fakir. Barangsiapa menikah dengan perempuan karena keturunannya, maka Allah Swt., akan menghinakannya. Tetapi barangsiapa menikah dengan perempuan agar lebih dapat menundukkan pandangannya, membentengi nafsunya atau untuk menyambung tali silaturahim, maka Allah Swt., tentu akan memberikan barakah kepadanya dengan perempuan itu dan kepada perempuan itu diberikan barokah karenanya.”
Tujuan peringatan ini adalah agar dalam perkawinan, tujuan utamanya janganlah kita mencari kepentingan-kepentingan duniawi semata-mata yang tidak akan membuahkan hasil baik dan tidak berguna bagi pelakunya. Tetapi yang wajib diperhatikan lebih dahulu adalah persyaratan keagamaannya, karena dengan agama itulah akal dan jiwa akan dapat terpimpin. Perempuan pecinta adalah perempuan yang cinta dan senang kepada suaminya dan mau bekerja keras demi keridhaan hati suaminya.
Bagaimana seorang gadis itu dikatakan menjadi isteri shalehah?
Rasulullah Saw., memberikan gambaran yang artinya: “Sebaik-baik perempuan adalah jika kau lihat menyenangkan, jika kau perintah ia mematuhi, jika kau beri janji ia terima dengan baik dan bila kau pergi, dirinya dan hartanya dijaganya dengan baik.” (HR. Imam Nasa’i)
Kenapa kita diperintahkan mencari isteri yang shalihah?
Isteri shalihah bagi laki-laki merupakan perbendaharaan yang terbaik. Imam Tirmizi dan Ibn Majah meriwayatkan dari Tsauban, katanya ketika turun ayat:
وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلَا يُنْفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ
“Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.” (Qs. At-Taubah: 34)
Ketika kami bersama Rasulullah Saw., dalam salah satu perjalanan lalu sebagian sahabat ada yang menyahut: telah ada ayat yang turun tentang emas dan perak. Dan andaikata kami tahu ada yang lain yang lebih baik, tentu kami akan menyimpannya. Maka Rasulullah Saw., bersabda:
لسان ذاكر وقلب شاكر وزوجة مؤمنة تعينه على ايمانه
“Lisan yang selalu berzikir, hati yang selalu bersyukur dan isteri mukminatan yang menunjang iman suaminya”
Sedangkan Syeich Thabrany meriwayatkan hadis dari Ibn Abbas, yang artinya : ”Ada empat perkara, siapa yang memilikinya berarti mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat, yaitu hati yang selalu bersyukur, lisan yang selalu berdzikir, sabar diwaktu sakit dan isteri yang mau dikawini bukan karena mau menjerumuskannya ke dalam kemaksiatan dan menginginkan hartanya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar